AKSARAONLINE.ID – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tetap memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa selama pandemi, tanpa mengalami pengurangan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selama periode ini, Umri juga mengarahkan perhatian pada pengembangan teknologi informasi dengan pembangunan 25 sistem untuk melayani mahasiswa dan dosen. Wakil Rektor I Umri, Sri Fitria Retnawaty, S.Si., MT, menyatakan bahwa perkuliahan tetap berjalan tanpa penundaan, dengan pengawasan di ruang virtual untuk memastikan dosen memberikan pengajaran sesuai dengan tugas mereka.
Langkah-langkah ini berhasil mengantarkan Umri meraih peringkat 215 secara nasional dalam Webometric, meningkat dari peringkat 223 tahun sebelumnya, serta menjadi peringkat pertama untuk perguruan tinggi swasta di Riau.
April 2023, Dalam konteks LLDIKTI Wilayah X, Umri menduduki peringkat kedua di antara perguruan tinggi swasta. Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan perguruan tinggi di Riau, baik negeri maupun swasta, Umri menempati posisi ketiga setelah Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Sri Fitria menyoroti bahwa indikator Webometric melibatkan backlink website kampus, kunjungan web, sitasi karya ilmiah dosen, dan Learning Management System (LMS).
Meskipun fokus pada pembelajaran online selama pandemi, Umri berencana untuk terus mengembangkan pola pembelajaran tersebut bahkan setelah pandemi berakhir, dengan mempersiapkan ruang untuk perkuliahan offline dan menetapkan Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Modul pembelajaran jarak jauh sudah disiapkan, dan Umri telah diubah menjadi kampus virtual Muhammadiyah.
Rektor Umri, Dr. H Mubarak, M.Si, menyatakan bahwa di tengah pandemi, akademisi Umri optimis dan dosen menjadi inisiator berbagai pola pembelajaran sesuai dengan protokol kesehatan. Meskipun beberapa program studi terpaksa melakukan pertemuan langsung, Umri menerapkan pola blended learning dengan pembagian 60 persen tatap muka dan 40 persen secara online. Audit mutu tetap dilakukan untuk pembelajaran online, dan kegiatan non-akademik juga dikembangkan bersamaan dengan penyempurnaan master plan pengembangan Umri di masa depan.
Warek II Umri, Bakaruddin, SE., MM menambahkan bahwa Umri akan mengembangkan laboratorium untuk mendukung proses pembelajaran, dengan Kampus I Umri diarahkan menjadi laboratorium terpadu. Setiap kelas belajar akan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan, termasuk hand sanitizer dan tempat cuci tangan.
Kontributor : Nurkhadijah
Editor : Raja