AKSARAONLINE.ID – Universitas Muhammdiyah Riau menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Taaruf (MASTA) Tahun 2022 dengan mengusung tema “Do Your Best, You Are The Best,’’ yang berlangsung pada Mingggu, (18/9/2022). Pembukaan kegiatan PKKMB ini ditandai dengan pemukulan kompang oleh Wakil Gubernur Riau dan Rektor Umri.
Sebanyak 2.377 Mahasiswa Baru (MABA) memadati Halaman Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, pimpinan Aisyiyah Riau, Badan Pembina Harian Umri, Rektor Umri dan segenap civitas akademika Umri.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengajak mahasiswa baru untuk menanamkan cita-cita setinggi mungkin, sebab siapa tahu cita-cita itu akan dikabulkan Allah suatu saat nanti.
“Saya ingatkan jangan pernah bermain dengan apa yang sudah kalian pilih. Karena cita-cita penting untuk diimplementasikan, Senada dengan slogan PKKMB tahun ini yakni Do Your Best, Tour Are The Best,” katanya Edy Natar saat memberikan semangat kepada Mahasiswa Baru Umri.
Lebih lanjut Wagub Riau, Edy Natar juga mengatakan Pemprov Riau memberikan perhatian khusus untuk memajukan sektor pendidikan melalui Beasiswa Bidikmisi, Beasiswa Prestasi dan Bantuan Pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu. Tahun 2021 pemprov Riau mengalokasikan bwasiswa dengan jumlah penerima 7.491 orang dengan nilai sebesar Rp. 88.747.722.000.
“Untuk Umri jumlah penerima 748 orang, dengan rincian beasiswa bidikmisi 310 orang, beasiswa prestasi 346 orang dan bantuan pendidikan mahasiswa kurang mampu untuk 92 orang dengan total Rp. 9.529.330.000. Ke depan Pemprov Riau akan terus mengalokasikan beasiswa prestasi, bidikmisi maupun bantuan mahasiswa kurang mampu untuk mendukung sektor pendidikan. Dengan adanya program ini kita berharap akan dapat menghasilkan SDM yang bersaing dan berkompetisi secara global,” Pungkasnya.
Sementara itu Rektor Umri Dr Saidul Amin mengatakan pihaknya diamanahkan untuk mendidik dan membina ribuan mahasiswa baru tersebut dan ia berjanji akan mendidik mahasiswa baru tersebut dengan kasih dan membina mereka dengan cinta. Sebab mereka adalah anak ideologi yang akan melanjutkan cita-cita tokoh-tokoh Muhammadiyah terdahulu.
Saidul menyebut, mahasiswa beragam Islam selama empat tahun kuliah di Umri akan diajarkan membaca Alquran dengan baik dan benar, dibimbing menyelenggarakan jenazah.
Namun ia memastikan tidak akan membedakan antara mahasiswa muslim dengan non-muslim. Bahkan tidak akan ada rasisme di lingkungan kampus Umri.
“Anda adalah bahagian dari keluarga kami, anda mendapat tempat teristimewa di hati kami. Kampus Umri adalah kampus ⁶,” kata Rektor.
Tak hanya itu Saidul Amin juga mengatakan bahwa pihaknya akan mulai menerima mahasiswa internasional mulai tahun depan. Akan ada anak dari Malaysia, Thailand dan Kamboja yang akan kuliah di Umri.
Acara pembukaan ini juga dimeriahkan dengan Orasi Presma BEM Umri serta sejumlah atraksi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) diantaranya, Mapala, Tapak Suci, Club Olahraga, Paduan Suara, dll.
Wakil Rektor 3 Umri Jufrizal Syahri MSi mengatakan pada tahun ajaran baru ini ada sebanyak 2.377 mahasiswa baru dari 3.894 yang mendaftar pada PMB lalu. Namun kegiatan PKKBM kali ini merupakan yang pertama dilaksanakan secara luring setelah dunia dilanda pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
“Kita semua tahu bahwa pandemi Covid-19 saat ini berdampak pada seluruh lini kehidupan, termasuk pendidikan. Selama lebih kurang 2 tahun kita melaksanakan PKKMB dan MASTA ini secara daring, dan saat ini Alhamdulillah kita dapat melaksanakannya secara luring. Semoga kedepan keadaan bumi lebih baik lagi,” Ujarnya.
Lebih lanjut Jufrizal menambahkan bahwasannya PKKMB dan MASTA merupakan tahapan dalam menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta katalis dalam proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru. Dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Kegiatan ini dapat dijadikan titik tolak pembinaan idealisme, Penguatan Al-Islam dan kemuhammadiyahan, penguatan rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, juga dalam rangka menciptakan generasi yang berkarakter, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, berintegritas, serta menjadi ajang implementasi mengenai Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pemahaman tentang globalisasi dan revolusi industri 4.0.