AKSARAONLINE.ID – Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Nomor 675/KEP/II.3.AU/D/1/2022 Tentang Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau secara resmi Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr. H. Saidul Amin, MA melantik Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau periode 2022-2023 Rabu, (19/10/2022) di Aula Lt.3 Gedung Rektorat, Kampus Umri Utama.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut Rektor Umri Dr. Saidul Amin, MA, Wakil Rektor III Dr Jufrizal Syahri MSi beserta Dekan masing-masing fakultas, Demisioner Presma Umri Periode 2019-2021 Novrio Kasmuan Jauhari, dan Perwakilan Ormawa-ormawa di tinggkat fakultas serta Lembaga Semi Otonom yang ada di Universitas Muhammadiyah Riau.
Dalam sambutan Presiden Mahasiswa Umri Alfikri Habibullah mengungkapkan bahwa notabennya saat ini mahasiswa krisis adat dalam memahami fungsi dan peran mahasiswa. Karena sejatinya mahasiswa didasarkan kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, Pengabdian dan ditambah Al-Islam Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammdiyah Riau.
“Jadi hari ini kawan-kawan saya mengajak kepada seluruh teman-teman mahasiswa. Mari kita selamatkan kader-kader 2022-2023 untuk bisa memahami arti mahasiswa di lingkup kampus atau diluar kampus sehingga dapat membuat pergerakan pergerakan yang nantinya menyuarakan keadilan yang tidak tersuarakan oleh rakyat. Untuk itu kami akan bersinergi kepada seluruh Ormawa Umri untuk membahas pergerakan umri kedepannya.” Ungkap Alfikri.
Sementara itu Novrio K. Jauhari selaku Demisioner Presiden Mahasiswa Umri menyampaikan bahwa mahasiswa dapat mengembangkan nilai-nilai intelektualitas dan integrable dalam perjuangankan nilai-nilai idealisme sebagai mahasiswa. Karena itu adalah harta paling mewah sebagai seorang mahasiswa.
“Fragmen ungkapan hari ini mahasiswa besar karna kampusnya itu tidak benar, saya percaya bahwasanya nama kampus besar karna mahasiswanya,” Ucap Novrio.
Dilain sisi, Pimpinan Universitas dalam hal ini Rektor Umri Dr. H. Saidul Amin juga memberikan sambutannya. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada demisioner yang sudah mengukir baktinya dalam mengokohkan, gerak dan wakaf mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Riau (Umri).
‘’Mungkin Umri tidak banyak bisa memberikan apapun, Tetapi saya berdoa kepada Allah SWT agar apa yang telah diberikan semasa baktinya akan dibalas dengan balasan yang berlipat-lipat,’’ Ucap Rektor Umri.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Presma Umri tersebut. Rektor Umri sepakat bahwa tidak ada intervensi dalam kehidupan mahasiswa.
‘’Saya mengutip sepenggal syair-syair luar biasa yang dibacakan Gibran Khalil Gibran. Kalian adalah busur, sementara anak-anak kalian panah yang meluncur. Kalian hidup untuk masa kini, sementara mereka hidup untuk masa depan. Artinya kita yang sudah tua-tua mengintervensi yang muda itu suatu kemustahilan, Dengan kita terpaksa mengajak anak-anak muda kita hidup di zaman kita. Padahal mereka punya zamannya sendiri,’’ Ungkap ayahanda.
Itu adalah kata kata luar biasa dari Khalil Gibran. Namun perkataan Khalil Gibran masih dianggap terlalu dangkal, jika dibandingkan dengan perkataan Ali Bin Abi Thalib yang mengatakan Didiklah anak-anakmu sesuai dengan masanya, Sebab mereka hidup di masa depan, sementara kalian hidup di masa lalu.
Rektor juga menegaskan agar mahasiswa harus berlari menggapai masa depan. Beliau berharap di tahun 2022 Mahasiswa Alumni Universitas Muhammadiyah sudah ada yang berhasil menduduki kursi legislatif anggota DPR Riau.
‘’Menurut saya, anda sudah lebih layak menjadi anggota dpr dari anggota dpr masa sekarang. Anda itu mahasiswa yang didik di Universitas ini untuk menjadi manusia bermental pejuang,’’ Tegas beliau.
Rektor meminta dalam tempo setahun ini adanya program-program yang memperkarya pemikiran mahasiswa untuk mampu memperbanyak jaringan dalam menambah ilmu dan meningkat wawasan mahasiswa.
‘’Kita muhammadiyah yang hidup dengan jaminan yang luar biasa. Anda sebagai mahasiwa harus bisa menentukan ketika tamat mau jadi apa. Kalau kita punya jaringan yang luas, punya kemampuan intelektual yang bagus. Bukan kita yang mencari, tetapi kita yang akan dicari. Ikuti seminar yang melibatkan orang-orang besar. Sehingga kita bisa duduk bersama orang-orang besar tersebut dan tertular karena kebesarannya,” Pungkasnya.